Pemberian Nutrisi Parenteral - Ini adalah kelanjutan posting sebelumnya (baca : Pemberian nutrisi melalui pipa lambung)
Pemberian Nutrisi Parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang di masukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).
Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pasien yang tidak dapat di penuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral
Tujuan Pemberian Nutrisi Parenteral
Mempertahankan kebutuhan nutrisi
Metode pemberian Pemberian Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. Cairan yang biasanya digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
Nutrisi parenteral total, pemberian nutrisi melalui jalur intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E1000, cairan yang mengandung asam amino seperti PanAmin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti Intralipid
Lokasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui vena sentral dapat melalui vena antikubital pada vena basilika sefalika, vena subklavia, vena jugularis interna dan eksterna, dan vena femoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian vena di daerah tangan dan kaki
Prosedur Perawatan Kateter Pemberian Nutrisi Parenteral
Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan
Gunakan cara aseptik dalam perawatan kateter
Ganti balutan tiap 24 - 48 jam
Ganti set infus maksimal 2 x 24 jam
Ganti posisi pemasangan infus maksimal 3 x 24 jam (perifer)
Perhatikan tanda phlebitis, inflamasi, dan thrombosis
Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat
Lakukan pemantauan selama pemberian nutrisi parenteral, antara lain:
Pemeriksaan laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit dan faal hepar
Timbang berat badan pasien
Periksa reduksi urine
Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar
Cairan jangan di gantuk lebih dari 24 jam
Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidrat dengan harapan kalori yang di butuhkan akan di penuhi karbohidrat
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar