Penghisapan Lendir
Penghisapan lendir (Suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap
Ini adalah kelanjutan posting sebelumnya (baca : Clapping dan Vibrating)
Tujuan Penghisapan Lendir
Membersihkan jalan nafas
Memenuhi kebutuhan oksigenasi
Alat dan Bahan Penghisapan Lendir
Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan
Kateter penghisap lendir steril
Pinset steril
Sarung tangan steril
Dua kom berisi larutan Aquades atau NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
Kasa steril
Kertas tissue
Stetoskop
Prosedur Kerja Penghisapan Lendir
Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Cuci tangan
Tempatkan pasien pada posisi terlentang dengan kepala miring ke arah perawat
Gunakan/Pakai sarung tangan
Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat penghisap
Mesin penghisap dihidupkan
Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter penghisap kedalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis)
Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap
Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 - 150 mmHg untuk dewasa, 95 - 11- mmHg untuk anak-anak dan 50 - 95 mmHg untuk bayi (Potter & Perry, 1995)
Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%
Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama dengan berikutnya, minta pasien untuk bernafas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20 - 30 detik sebelum melakukan penghisapan berikutnya
Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret dan respons pasien terhadap prosedur yang dilakukan
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar